Kain umumnya terbagi dalam dua kategori, yaitu kain rajut dan tenun.

Jika berbicara tentang kehidupan sehari-hari, metode rajutan biasanya dapat Anda temukan pada kaos yang Anda kenakan, sementara kemeja yang Anda gunakan ke kantor umumnya dibuat dengan cara ditenun. Lalu, apa bedanya? Singkatnya, kain tenun diproduksi dengan menyilangkan dua set benang. Contoh kain tenun adalah kemeja berkancing, celana panjang, jeans, jaket denim. Sementara itu, kain rajut diproduksi dengan interloping (melingkarkan) satu set benang. Contohnya adalah legging, kaos, sweater, dan pakaian dalam.

Konstruksi rajutan pakaian ialah apabila kain itu tersusun benang – benang yang membentuk jeratan-jeratan sedemikian rupa hingga sehelai benang membentuk satu jeratan, dan benang-benang tersebut memanjang kearah lebar kain. Alur-alur tersebut terbentuk oleh rangkaian jeratan yang disebut deret jeratan (course )

Kain tenun merupakan kain yang terbentuk dari benang-benang yang berasal dari dua arah yaitu, dari arah panjang kain, disebut benang lusi ( warp yarn ) dan arahlebar kain yang disebut benang pakan ( weft yarn ). Benang-benang ini saling menganyam satu sama lain dan letak benang-benang relatif lurus, sehingga secara teori benang lusi dan pakan saling tegak lurus.