Yang paling utama yang harus kita pahami adalah, bagaimana tekanan udara pada ban sepeda bisa mempengaruhi sepeda dan performa sepeda. Tekanan udara yang rendah, normal, tinggi akan membuat sepeda yang berbeda.
- Kecepatan
Tekanan udara yang lebih tinggi akan menghasilkan rolling resistance yang lebih rendah dan temperatur yang lebih rendah, karena ban akan lebih kaku atau lebih susah berubah bentuknya. Sehingga kita berfikir dengan menaikkan tekanan angin maka sepeda akan semakin cepat. Tetapi tidak selamanya begitu, pernyataan di atas itu hanya berlaku ketika bersepeda di jalan yang mulus dan sepeda rigid (tanpa suspensi). Untuk sepeda balap di jalan aspal yang mulus, menambah tekanan angin ban akan membuat sepeda meluncur dengan lebih cepat, tentunya dengan batasan tertentu.
Untuk sepeda balap dengan tekanan udara maksimal pada jalan ynag tidak rata, akan membuat sepeda terpantul-pantul, karena ban tidak memiliki kemampuan untuk menyerap getaran dan guncangan.
Sepeda gunung (hardtail dan softail) pada jalan yang rata maupun tidak rata pengaruh vibrasi jalan dan hilangnya tenaga akibat suspensi akan mempengaruhi kecepatan sepeda. - Kekuatan
Kalau pada mobil atau motor, ban dengan tekanan udara yang rendah akan membuat konsumsi BBM yang lebih tinggi atau lebih cepat habis. Hal yang sama berlaku pada sepeda, ban dengan tekanan udara yang rendah akan menguras lebih banyak tenaga. Karena dengan tekanan rendah lebih lemas dan mudah berubah bentuknya ketika roda berputar. Sebagian tenaga dari kayuhan akan diserap oleh bentuk ban yang lemas atau tidak kaku. - Traksi dan kontrol
Traksi atau cengkraman adalah gaya gesek ban terhadap permukaan jalan. Semakin banyak permukaan ban yang menempel ke permukaan jalan, maka ban akan lebih menggigit terhadap jalan.
Pada saat berbelok (cornering), umumnya sepeda akan lebih miring mengikuti arah belokan, ban juga akan berubah bentuknya, dan membuat salah satu sisi ban lebih banyak bersentuhan dengan permukaan. Pada ban tekanan rendah, maka udara akan tertekan ke sisi yang berlawanan, sehingga membuat tapak dan knob ban lebih masuk ke dalam dan tidak menggigit permukaan jalan.
Sama ketika kita melakukan pengereman, yang kita butuhkan adalah ban karet sebanyak mungkin menggigit jalan agar roda cepat berhenti.
Tekanan udara yang terlalu tinggi juga akan membuat semakin sedikit tapak yang bersentuhan dengan jalan dan bentuk ban yang kaku, yang bisa mengakibatkan ban slip. Perubahan bentuk ban pada saat menikung - Kenyamanan
Ban sepeda seperti sepatu, sepatu yang lembut lebih nyaman dipakai untuk berlari daripada sepatu yang keras. Ban sepeda yang bertekanan rendah menyerap guncangan dan getaran yang ada dari permukaan, sekaligus juga menyerap sebagian kekuatan kayuhan. Ban yang keras menyalurkan getaran ke sepeda, suspensi sepeda dan badan pesepeda. - Umur ban
Tekanan udara pada ban yang pada kondisi normal menganjurkan agar tapak ban yang bersentuhan dengan permukaan jalan pada kondisi tekanan yang merata pada lebih banyak sisi ban (tengah dan sisi kiri-kanan). Tekanan udara yang berelebihan akan membuat sisi tengah mendapatkan tekanan lebih banyak, sedangkan tekanan udara yang kurang akan mebuat kedua sisi (kiri-kanan) yang mendapatkan tekanan lebih besar.
Pada jangka panjang, hal ini akan membuat ban aus (botak) dengan komposisi yang tidak berimbang. Dan tentu saja ban dengan tekanan udara tinggi atau rendah akan membuat umur ban semakin cepat untuk aus.